Rabu, 02 Juni 2010

Hubungan Diplomasi Indonesia-Jepang


Nama: Puti Annisa
Nim: 209000266
Hubungan Internasional
Tugas akhir Pengantar Diplomasi






1.    Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui hubungan Indonesia-Jepang sudah berjalan memasuki usia ke-52 setelah pembentukan hubungan diplomatic ditahun 1958. Presiden RI dan Perdana Menteri Jepang telah saling bertukar pesan persahabatan bersama diawal tahun 2008. Kedua pemimpin begara tersebut berkeyakinan bahwa untuk terus meningkatkan hubungan kerjasama dan persahabatan dimasa mendatang. Tanggal 20 Januari 1958, saat ditandatanganinya traktat perdamaian antara Indonesia dan Jepang merupakan tonggak bagi hubungan persahabatan antara kedua negara. Perjanjian seperti inilah yang Jepang tidak lakukan terhadap Negara-negara lain seperti China, Korea Selatan. Traktat perdamaian ini praktis mengakhiri segala permasalahan sejarah di antara kedua negara pasca berakhirnya Perang Dunia II, dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yang juga mendapat dukungan kuat dari para perwira Jepang di Jakarta tahun 1945.

2.   Pembahasan
Dalam konteks Hubungan Diplomatik Bilateral Indonesia-Jepang yang lain yaitu terbentuknya Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (EPA) yang ditandatangani tanggal 20 agustus 2007. Kesepakatan Indonesia-Jepang EPA ini diharapkan bisa dapat meningkatkan arus perdagangan kedua Negara tersebut dan dapat memfasilitasikan investasi Jepang ke Indonesia. Bagi Indonesia, Indonesia-Jepang EPA ini merupakan salah satu perjanjian yang sangat bermakna karena merupakan perjanjian perdagangn bebas bilateral yang pertama Indonesia dengan Negara lain.

Dalam bidang ekonomi, Indonesia selalu berexpor-impor dengan Jepang. Jepang selalu menjadi tujuan utama export Indonesia, baik migas maupun mnon-migas. Export utama Indonesia adalah minyak bumi dan gas alam serta produk non-migas seperti kayu lapis, mesin-mesin listrik, nikel, hasil perikanan, karet alam, kertas, furniture, kopi, cokelat, the dan hasil perkebunan yang lainnya.

Dalam bidang politik luar negeri, hubungan Indonesia dan Jepang memiliki tempat yang special karena kedua Negara ini telah sepakat membentuk kemitraan yang strategis melalui  kesepakatan ”Strategic Partnership for Peaceful and Prosperous Future” yang  telah ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo tanggal 28 November 2006.
Dalam hal penanaman modal langsung, Jepang merupakan sumber investasi utama bagi Indonesia. Secara akumulasi dari tahun 1967 hingga 2007, Jepang merupakan investor asing terbesar dari 103 negara yang melakukan investasi di Indonesia dengan total nilai investasi mencapai sekitar US$ 40 milyar terbagi dalam 1.750 proyek.  Pada tahun 2007, investasi Jepang di Indonesia berada di peringkat ke 9 dengan nilai US$ 603  juta terbagi dalam 56 proyek, meningkat dari jumlah tahun 2006 yaitu US$ 443 juta. Jepang juga sudah mengurangi investasi yang terkonsen dengan 1negara yaitu China dan mempertimbangkan untuk mendiversifikasikan Negara tujuan investasinya, jadi Indonesia lebih bisa mendapatkan celah untuk juga berinvestasi dengan Jepang.

Didalam bidang keternaga kerjaan Indonesia akan menjadi negara pertama yang dapat mengirim tenaga perawat dan pekerja perawat orang tua ke Jepang di tahun 2008 ini. Hal tersebut  merupakan hasil dari kesepakatan IJ-EPA sebagai tanggapan atas kebutuhan di Jepang atas kedua jenis tenaga kerja tersebut. Indonesia juga terus mengirim tenaga pemagangnya ke Jepang untuk melakukan tugas magang selama 3 tahun. Sejak dibukanya program pemagangan di Jepang tahun 1992, Indonesia telah mengirim lebih dari 35 ribu tenaga mudanya. Pada saat ini Indonesia berada diurutan kedua setelah China diantara negara yang mengirim pemagang ke Jepang. Namun negara-negara lain di Asia Tenggara juga mulai mengirim tenaga magangnya ke Jepang beberapa tahun terakhir ini, dan hal ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat.
Lalu dalam bidang pendidikan dan budaya pun, Jepang telah menjadi salah satu tujuan belajar keluar negeri bagi para pemuda Indonesia. Dari data mahasiswa yang mendaftar ke KBRI Tokyo, hingga 1 Maret 2008, jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang tercatat sebanyak 946  orang.   Sebagian besar dari mereka menempuh pendidikan S3  yaitu 315 orang, pendidikan S2 yaitu 310 orang, dan pendidikan S1 yaitu 122 orang, dan mahasiswa peneliti dan program diploma yaitu 199 orang  Sebanyak 423 orang dibiayai oleh beasiswa dari Pemerintah Jepang. 


3.      Kesimpulan
Hubungan Indonesia-Jepang di masa mendatang bisa semakin erat. Mengingat adanya beberapa keadaan yang sama dan positif jg yg dapat membantu perluasan hubungan dengan kedua Negara ini. Indonesia-Jepang sama-sama Negara pecinta damai, Negara yang selalu menjunjung demokrasi hak asasi manusia dan good governance. Hubungan Indonesia-Jepang merupakan hubungan yang saling menguntungkan karena Indonesia membutuhkan jepang dalam bidang teknologi pendidikan dan sebagainya, Jepang membutuhkan Indonesia dalam hal Sumber Daya Alam (SDA).
Dari pembahasan saya diatas bisa nampak terlihat begitu luasnya jalinan hubungan diplomatik bilateral Negara Indonesia-Jepang tersebut  yang tidak hanya dilakukan antar pemerintah tetapi para masyarakat atau lembaga non-pemerintahnya pun juga secara langsung yang menjadi salah satu factor hubungan Indonesia-Jepang ini bisa berjalan harmonis.









 Daftar Pustaka
internasional.kompas.com/
Kompas.com
deplu.go.id
id emb-japan.go.jp
id.wikipedia.org






1 komentar:

  1. Sangaty minim referensi dan tidak ada fokus subjek pembahasan dari makalah ini. Diplomasi apa yang anda maksud? Kapan? Sangat tidak jelas.

    BalasHapus